Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa dipastikan sempurna. Dengan kata lain, terdapat suatu ketidakpastian dalam pengukuran. Dalam menyusun laporan hasil praktikum fisika, hasil pengukuran yang kalian lakukan harus dituliskan sebagai:
Keterangan:
Xn = hasil pengukuran
X0 = pendekatan terhadap nilai benar
Δx = nilai ketidakpastian
Arti dari penulisan tersebut adalah hasil pengukuran (x) yang benar berada di antara X0 - Δx dan X0 + Δx . Penentuan X0 dan Δx tergantung pada pengukuran tunggal atau pengukuran berulang.
- Ketidakpastian dalam pengukuran tunggal
Jika mengukur panjang meja dengan sebuah penggaris, kalian mungkin akan mengukurnya satu kali saja. Pengukuran yang kalian lakukan ini disebut pengukuran tunggal. Dalam pengukuran tunggal, pengganti nilai benar (x0) adalah nilai pengukuran itu sendiri. Apabila kalian perhatikan, setiap alat ukur atau instrumen mempunyai skala yang berdekatan yang disebut skala terkecil. Nilai ketidakpastian (Δx) pada pengukuran tunggal diperhitungkan dari skala terkecil alat ukur yang dipakai. Nilai dari ketidakpastian pada pengukuran tunggal adalah setengah dari skala terkecil pada alat ukur.
Δx = ½ × nilai skala terkecil |
- Ketidakpastian dalam pengukuran berulang
Dalam praktikum fisika, terkadang pengukuran besaran tidak cukup jika hanya dilakukan satu kali. Ada kalanya kita mengukur besaran secara berulang-ulang. Ini dilakukan untuk mendapatkan nilai terbaik dari pengukuran tersebut. Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan beberapa kali atau berulang-ulang. Dalam pengukuran berulang, pengganti nilai benar adalah nilai rata-rata dari hasil pengukuran. Jika suatu besaran fisis diukur sebanyak N kali, maka nilai rata-rata dari pengukuran tersebut dicari dengan rumus sebagai berikut:
Nilai ketidakpastian dalam pengukuran berulang dinyatakan sebagai simpangan baku, yang dapat dicari dengan rumus:
Keterangan:
N = Banyaknya data
xi = Data ke-i
xi2 = Data ke-i dikuadratkan
∑xi = Penjumlahan seluruh data ke-i
∑xi2 = Penjumlahan seluruh kuadrat data ke-i
(∑xi)2 = Kuadrat penjumlahan seluruh data ke-i
Dengan adanya ketidakpastian dalam pengukuran, maka tingkat ketelitian hasil pengukuran dapat dilihat dari ketidakpastian relatif. Ketidakpastian relatif dapat dicari dengan rumus:
Aturan penulisan pengolahan data berdasarkan ketidakpastian relatif:
- Jika persentase ketidakpastian relatif kurang dari 0,1 %, jumlah angka hasil pengolahan data yang dituliskan 4 angka;
- Jika persentase ketidakpastian relatif kurang dari 1 %, jumlah angka hasil pengolahan data yang dituliskan 3 angka;
- Jika persentase ketidakpastian relatif kurang dari 10 %, jumlah angka hasil pengolahan data yang dituliskan 2 angka.